Cinta atau Logika?

Titanic, sebuah kapal impian yang tidak dapat ditenggelamkan sekalipun oleh Tuhan. Sebuah presepsi yang nyaris benar terkecuali yang bersangkutan dengan Tuhan. Sebuah kisah cinta terjalin antara seorang wanita muda kaya raya (Rose) dengan seorang pemuda gelandangan (Jack). Sebuah realita yang "tidak logis" sebenarnya. Namun kenyataannya? Itu semua benar.

"Keadaanlah yang merajut cinta mereka"

Mengapa demikian?

Di saat Rose tertekan oleh semua realita kehidupannya yang penuh dengan aturan tanpa kebebasan, semua kekayaan tanpa kebahagiaan, Jack datang menawarkan semua yang Rose harapkan,

"Kebebasan, Kebahagian dan Cinta"

Namun sewajarnya Ibu Rose sangat menentang ditambah lagi Rose akan bertunangan dengan seorang pemuda kaya raya namun kejam dan licik (Cal). Akan tetapi Rose yang tadinya menggunakan logikanya, luluh dan akhirnya memenangkan hatinya.
Ia memilih Jack si gelandangan ketimbang kehidupannya yang super mewah.

Meskipun pada akhirnya mereka harus dipisahkan oleh takdir saat Titanic tenggelam. Jack mengorbankan tubuh bahkan nyawanya untuk bertahan di Samudra Atlantik yang suhunya sangat dingin hanya untuk Rose yang baru ditemuinya beberapa saat.

Itu membuktikan bahwa terkadang cinta itu tak dapat dipikir secara logis, Semua terjadi begitu saja sejalan dengan waktu dan keadaan.

"Cinta terjalin bukan dari seberapa lama waktu bertemu namun seberapa berarti waktu bertemu"

Still confuse to choose between love or logic? Just believe in your heart, close your eyes and choose the right one.
But.. I believe love will always show you the best way ❤ :)

0 komentar:

Posting Komentar